Kamis, 30 April 2020

Menjadi Gurunya Manusia

Bagaimana cara kita agar bisa menjadi guru yang bisa mengajar anak-anak muridnya dengan hati?

Setelah membaca buku "Gurunya Manusia," saya mulai belajar sedikit demi sedikit. Belajar tentang cara menjadi guru yang baik, menjadi guru yang menyenangkan, menjadi guru yang selalu dirindukan anak muridnya, guru yang selalu menganggap bahwa tiap anak adalah juara, guru yang bisa mengajar dengan hati yang penuh keikhlasan.

Gurunya manusia yang ditawarkan dalam buku "Gurunya Manusia" bukanlah seperti guru robot ataupun guru materialistis. Gurunya manusia yang dikonsepkan adalah guru yang ikhlas, mau belajar, dan tegar serta sabar dalam mengajar para muridnya. Gurunya manusia juga memiliki makan bahwa guru itu mau mengajar dan menerima murid dengan berbagai karakter.

Gurunya manusia memiliki karakter yang mulia, budi pekerti, moral, dan etika yang luhur, serta memiliki kompetensi yang berkualitas. Dengan demikian, gurunya manusia bukanlah guru robot yang kinerjanya mirip seperti robot. Guru robot hanya peduli pada beban materi yang harus disampaikan kepada para murid di waktu kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan.

Gurunya manusia juga tidak berkarakter materialis. Guru materialistis hanya mementingkan materi dan finansial belaka. Guru materialistis adalah guru yang selalu melakukan perhitungan, hal ini seperti yang dilakukan oleh para pelaku bisnis. Guru seperti itu hanya mengincar dan menghitung berapa besar gaji yang diberikan sehingga terkadang menimbulkan ketidak ikhlasan dalam mendidik para murid.

Seorang guru manusia adalah guru yang selalu menganggap bahwa setiap anak adalah cerdas dan setiap anak adalah juara. Tinggal bagaimana cara kita sebagai seorang guru yang menemukan dan mengasah kecerdasan tersebut.

Wahai, para guru kita pasti mampu melakukan itu, melakukan perbaikan diri demi anak didik kita yang merupakan bagian dari calon-calon pemimpin besar. Mari kita sama-sama mendidik generasi yang merupakan agent of change yang perlu diasah kecerdasan IQ, EQ dan SQ, sehingga nantinya mereka bisa menjadi pemimpin yang cerdas lahir batin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gara_Gara_Mainin_Burung part 2

**** Setelah sang istri menuju dapur, sang suami pun masih larut dalam kesedihannya karena burung miliknya tidak juga menunjukkan tanda –...